Seputar berita terkini dan teraktual tentang berita umum, teknologi, olahraga dan juga informasi lifestyle baik itu gosip, kuliner, tempat menarik dan sebagainya

Ads

Jangan Menanam Kebencian, Kiai Marzuki Ungkap Hubungan Lisan dan Hati

KH Marzuki Mustamar

SURABAYA — Ketua PWNU Jawa Timur mengingatkan, doa orang yang didholimi segera dikabulkan Allah swt.
Jarak antara orang yang didholimi dengan Sang Khaliq begitu dekat. Tak ada penghalang. Karena itu, doa orang yang terdholimi niscaya cepat dikabulkan.

Kiai Marzuki Mustamar mencontohkan, seorang anak jangan sekali-kali menyakiti hati orang tua, khususnya ibu. Karena doa ibu itu pasti dikabulkan Allah swt.
Ia mencontohkan, semua profesi yang dijalani umat Islam harus bersikap adil. Seorang dosen yang fanatik pada kelompok tertentu, akan tidak adil kepada mahasiswa yang bukan dari kelompoknya.
“Ini tidak bisa dibenarkan. Karena, seorang dosen harus adil terhadap semua mahasiswanya,” tuturnya.
Hal itu disampaikan dalam Kajian Aswaja di Kantor PWNU Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu 14 September, usai salat Maghrib. Kegiatan rutin setiap Sabtu ini, mendapat perhatian dari umat Islam secara luas. Bahkan, pesertanya hadir bukan hanya dari Surabaya, melainkan juga dari sejumlah kota lain, seperti Sidoarjo, Malang, Kediri, Nganjuk, Lamongan, Gresik, dll.
Dicontohkan lagi, seseorang mendaftar dalam lowongan pekerjaan. Tapi, setiap ada pendaftar tanpa ada alasan kemudian ditolak. Ada yang daftar lalu ditolak, karena tidak suka. Meskipun pada saat ujiannya, ia mendapat nilai bagus.
“Karena itu, jangan sampai menanam kebencian. Karena, ia akan berimbas pada anak cucu kita. Bila kita menanam kebaikan, niscaya akan merembes pada anak cucu kita,” tutur Kiai Marzuki, yang Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad Kota Malang.
Lisan menjadi cerminan bagi hati seseorang. Apa yang dikatakan sesungguhnya mencerminkan pada kebersihan atau kerusakan hati nuraninya.
Bila hati seseorang bersih, niscaya dia tidak akan menyampaikan hal-hal yang buruk yang cenderung menyakiti hati orang lain.
“Karena itu, jagalah lisan. Dengan menjaga lisan, akan menjadi cerminan bahwa hati kita bersih. Dengan hati bersih, niscaya akan mudah menerima hal-hal yang baik sesuai ajaran agama,” tutur Kiai Marzuki.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Pages

Follower

Popular Posts

Label

Recent Posts

Unordered List