Jadi,
banyak hal yang bisa dilakukan bersama, entah terkait saling bertukar
ide, melakukan tindak pencegahan terorisme, seperti yang telah saya
katakan sebelumnya Indonesia melakukan hal ini lebih baik dibandingkan
negara lain, tetapi kita juga perlu mengelola situasi keamanan.
Di
Inggris, kami harus memperbarui hukum tiap dua tahun sekali, karena
sifat dari ancaman terus berubah. Sementara, di Indonesia, hukum
terkesan masih lama, sehingga ini menjadi tantangan untuk memperbarui
hukumnya. Tetapi kami siap untuk berbagi ide dan pengalaman.
Tidak
ada satu orang pun yang memiliki jawaban sempurna untuk permasalahan
ini. Tidak ada satu pun yang tahu, tetapi kami mencoba yang terbaik
untuk mengendalikan risiko teroris dan kelompok ekstrimis ini terhadap
perdamaian, demokrasi dan pembangunan di negara kami.
Ada banyak hal yang bisa kami lakukan dengan berkolaborasi dengan bertukar ide dan belajar dari pihak lain.
Menurut
pendapat Anda, apa yang menyebabkan sejumlah pemuda dari Inggris dan
Indonesia rela meninggalkan semua yang mereka miliki dan memilih
berperang di Irak dan Suriah?
Itu
merupakan pertanyaan yang sulit dan saya khawatir, saya bukan ahlinya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu. Narasi yang digunakan oleh
kelompok ekstrimis ini dengan mudah menyebabkan para pemuda yang
memiliki prinsip tertentu tidak memahami ide mereka secara menyeluruh.
Yang
terjadi di lapangan sangat berbeda. Dari kasus yang ada, warga
Indonesia dan Inggris yang berangkat ke sana, mengaku kecewa dengan apa
yang ditemukan di lapangan. Banyak dari mereka yang kembali dan
mengatakan hal tersebut tak masuk akal. Tetapi, dari banyak yang
menyatakan kekecewaannya, banyak dari mereka yang dicegah untuk kembali.
Kenyataan
yang ditemukan di lapangan, tindak kejahatan yang dilakukan oleh
kelompok ekstrimis, menjadi fakta yang jelas untuk tetap membiarkan para
pemuda tetap berada di negara asal dan mewujudkan aspirasi mereka di
dalam negeri. Tetapi, permasalahannya bukan hanya mengenai para pemuda,
melainkan juga masyarakat.
Kita
harus bisa memastikan bahwa para pemuda kita bisa memperoleh pendidikan
dan kesempatan kerja agar dapat memperbaiki kualitas kehidupan serta
mewujudkan mimpi mereka. Saya pikir hal tersebut menjadi tantangan bagi
kita semua, baik itu kedua pemimpin, pemerintah kedua negara untuk
mengambil posisi yang jelas dan memahami apa yang diajarkan oleh
kelompok ini tak sesuai dengan ajaran Islam atau agama apa pun.
Dalam
kelompok itu, tindak kekerasan dilawan kembali oleh kekerasan. Padahal,
tindak kekerasan bukan menjadi solusi bagi permasalahan apa pun.
Sehingga kita semua perlu bekerja keras untuk bisa mengelola risikonya.
Apakah Pemerintah Inggris memiliki kebijakan dan panduan khusus bagi warganya setelah terjadi tindakan teror di Tunisia?
Pertama,
saya ingin menyampaikan rasa duka cita mendalam terhadap keluarga
korban. Sejauh ini terdapat 22 korban yang dipastikan warga Inggris
[note: BBC pada 10 Juli 2015 menulis total korban 38 warga Inggris].
Tetapi, kami menduga, angkanya bisa terus bertambah.
Mereka
adalah orang-orang yang tak bersalah dan tengah berlibur di sebuah
negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Tetapi, malah menjadi korban
dari serangan yang brutal.
Kedua,
saya mengecam tindakan yang dilakukan terhadap warga yang tak bersalah
di Tunisia. Pada Jumat pekan lalu, Inggris akan menggelar sebuah
penghormatan khusus dan dilakukan secara nasional [minute of silence].
Jika
dilihat identitas korban, ada yang berasal dari Inggris dan negara
lain. Mereka ada yang diketahui Muslim dan non Muslim. Pemerintah kami
tengah memikirkan kebijakan selanjutnya yang ditempuh untuk merespons
situasi tersebut. Kami harus memilih opsinya secara berhati-hati.
Himbauan
untuk berkunjung ke Tunisia telah diperbaiki dan diperbarui [Note:
Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, pada Kamis pekan lalu telah
meminta agar semua warga Inggris meninggalkan Tunisia, karena
kemungkinan besar akan terjadi serangan teror lainnya]. Hal tersebut
bisa dibaca di situs kantor Kemlu.
Kami
juga berbicara dengan kolega dan mitra internasional, termasuk Tunisia
untuk mencari tahu apa yang bisa dilakukan bersama-sama dan mengurangi
risiko tindak terorisme terhadap warga yang tak bersalah di seluruh
dunia.
Jumlah
pemeluk Islam di Inggris setiap tahun terus bertambah, bahkan
diprediksi Islam akan menjadi agama terbesar di sana. Apakah Pemerintah
Inggris menyambut baik fakta itu?
Inggris
merupakan negara yang beragam. Ada beragam penduduk dari seluruh dunia
yang bermukim di Inggris. Mereka juga memiliki keyakinan yang berbeda.
Saat ini, hampir 5 persen dari penduduk di Inggris adalah Muslim. Artinya itu mencapai 5 juta dari 60 juta penduduk Inggris.
Sebagian
besar dari mereka hidup secara damai, bahkan turut berkontribusi tidak
saja di bidang ekonomi namun juga kebudayaan yang beragam. Mereka warga
Inggris dan telah menjadi bagian yang menyatu dari masyarakat Inggris.
Memang
jumlah pemeluk Islam diprediksi relatif naik di Inggris dan seluruh
Eropa dalam 10 tahun. Itu hanya menggambarkan tren demografi.
Mereka merupakan bagian dari masyarakat Inggris yang telah menyatu. Inggris merupakan rumah mereka.
Isu
utama yang menjadi fokus kami yaitu apakah mereka bisa hidup bahagia,
damai, produktif di Inggris, mematuhi aturan dan berkontribusi bagi
negara ini.
Apakah
meluasnya pemberitaan mengenai kelompok ekstrimisme oleh berbagai media
turut berdampak bagi Muslim di Inggris? Apakah warga Inggris secara
umum, bisa memahami ISIS tak mencerminkan Islam?
Kami
paham betul bahwa ISIS atau ISIL tak mencerminkan Islam. Begitu pula
pemeluk Islam di Inggris, mereka menyadari ISIS tak mencerminkan
perbuatan yang diajarkan dalam keyakinannya.
Saya rasa Muslim di seluruh dunia juga telah mengetahui itu. Bahkan, mereka tak layak menggunakan nama Islam.
Ada
beberapa individu yang tertarik dengan ideologi kelompok ekstrimis
tertentu lalu bersedia berperang bersama mereka. Hal tersebut terjadi di
Inggris dan Indonesia. Hal tersebut tentu menciptakan reaksi di
Inggris.
Muslim
menjadi kaum minoritas di Inggris. Di komunitas, jika ada oknum
tertentu yang buruk, masyarakat tentu merasakan tekanan terhadap itu.
Ada juga individu di luar dari komunitas yang mengalami Islamofobia. Itu merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Dibutuhkan
pendidikan dan upaya untuk meningkatkan pemberian informasi Islam
adalah agama yang damai dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi modern
dan progresif, sehingga Islam dan komunitas di Inggris dapat hidup
saling mengisi.
Selain
itu, mayoritas dari penduduk bisa menjadi bagian dari masyarakat. Apa
pun pencapaian atau kontribusi Anda terhadap masyarakat tidak ditentukan
berdasarkan ras, warna kulit atau agama.
Bagaimana Pemerintah Inggris melihat isu sepak bola di Indonesia dan mendukung agar industri itu bisa kembali hidup?
Saya
pikir ini isu yang sulit yang harus dituntaskan oleh Pemerintah
Indonesia sendiri. Saya tak yakin apa bisa memberikan saran terkait isu
ini.
Tetapi,
yang saya harapkan, isu ini bisa dituntaskan secara cepat. Liga
Indonesia bisa mempromosikan dan menghasilkan pemain yang berbakat,
memiliki liga sepak bola dan tim nasional yang kuat.
Sebagai
negara yang memiliki penduduk 250 juta, Indonesia seharusnya bisa
bermain di tingkat yang lebih tinggi lagi di dunia internasional
dibandingkan saat ini. Kami mendukung terkait dengan program itu dengan
menggelar sebuah acara untuk mengasah kemampuan para pemain sepak bola.
Program
tersebut merupakan kemitraan liga primer dengan Konsuler Inggris.
Melalui program ini, kami mengirim pelatih dari klub sepak bola
Liverpool dan kemudian mereka melatih para pemuda termasuk anak-anak
jalanan.
Walikota
Bandung, Ridwan Kamil, berharap program tersebut bisa diperluas hingga
ke Bandung. Kami berharap program tersebut bisa terealisasi di akhir
tahun ini atau tahun depan. Selain itu, ada pula kemitraan antara
maskapai Garuda Indonesia dalam melatih anak-anak Liverpool.
Di
luar dari tayangan sepak bola yang ditonton oleh banyak orang, saya
pikir inin bisa menjadi contoh kecil di mana kedua negara berkolaborasi
dan meningkatkan kerja sama di bidang sepak bola.
Proyek bilateral apa saja di bidang ekonomi yang akan direalisasikan pada tahun ini?
Ada
beberapa investor Inggris yang telah aktif di Indonesia. Inggris ada
investor terbesar ketiga di Indonesia. Ada beberapa perusahaan Inggris
lainnya yang tertarik untuk datang ke Indonesia.
Bidang
kerja sama tradisional yang secara aktif dilakukan di bidang migas,
tetapi Anda juga bisa temukan ada bidang lain juga yang aktif untuk
dijadikan lahan bekerja sama.
Jika
Anda bepergian ke pusat perbelanjaan, Anda bisa menemukan merk-merk
retail Inggris yang sangat sukses di Indonesia. Di sini juga ada
bank-bank Inggris, beberapa perusahaan asuransi.
Tetapi
yang ingin saya tekankan, investor dan perusahaan yang ingin masuk ke
Indonesia, ingin bermitra dalam jangka panjang. Mereka tertarik untuk
menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia, berinovasi dan
menawarkan produk lebih baik namun dengan harga yang lebih kompetitif
bagi konsumen Indonesia.
Jadi,
pihak yang pertama kali diuntungkan sebenarnya adalah Indonesia,
sebagai negara berkembang yang sukses selama 10 tahun terakhir dan
memiliki potensi besar. Tetapi, Indonesia membutuhkan suntikan modal
dari luar negeri, tenaga kerja berkualitas dan inovasi.
Pemerintah
Inggris selaku mitra yang sejak lama berkomitmen dapat menyediakan hal
tersebut. Kami menyadari Indonesia akan menjadi bagian dari
negara-negara yang memiliki perekonomian besar di abad ke-21, sehingga
jika Indonesia sukses, kami pun ingin ikut menjadi bagian dari
kesuksesan itu.
Investasi
yang ditanamkan oleh para pengusaha Inggris saat ini, dorongan yang
diberikan oleh pemerintah supaya mereka mau datang ke Indonesia dan
berkomitmen dalam jangka panjang, tidak hanya memberikan keuntungan
dalam waktu pendek, tetapi juga panjang. Hal tersebut baik untuk kedua
negara.
Apakah
menurut Anda krisis keuangan yang terjadi di Yunani bisa turut
berpengaruh terhadap hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia -
Inggris?
Seperti
orang lain, saya juga khawatir melihat situasi di Yunani, karena
perekonomian mereka merosot 25 persen dalam tujuh tahun terakhir. Mereka
kini tengah berada dalam tekanan dan masih menjadi bagian dari Uni
Eropa.
Saya berharap yang terbaik bagi rakyat Yunani oleh sebab itu saya khawatir.
Tetapi,
saya pikir situasi yang terjadi di Yunani tidak akan berpengaruh
terhadap hubungan bilateral Indonesia dengan Inggris. Landasan ekonomi
Indonesia cukup baik dan kuat. Pasar yang ada di sini besar dan
dinamis.
Saya
tahu Pemerintah Indonesia selalu berkomitmen untuk mempertahankan
stabilitas perekonomian makro. Oleh sebab itu, mereka tengah berencana
untuk memperbaiki infrastruktur dan mengurangi logistik.
Tetapi,
mereka tengah memperbaiki aturan yang berlaku. Saya rasa jika
pemerintah terus aktif dan memperjuangkan agenda tersebut, prospek
perekonomian di Indonesia tetap positif.